Kembali nafas Rini mengengah, dan dia menyambut
ciumanku dengan menjulurkan lidahnya sedikit. Bokep Barat “Rini kamu kenapa?” eh malah tambah lebar senyumnya. Eh ternyata dia langsung nurunin tangga dan balik menuju
ruang resepsionis. Tanganku
langsung tidak tinggal diam. Terus aku cium pipi kiri kanannya. Kita bisa lebih bebas nanti.” aku mengangguk, mengancingkan behanya,
dan kami sempat berciuman sebentar sebelum ia melangkah keatas keruang
siaran, dan aku pulang. Bergerilya, meraba dan mengusap lembut
semua bagian tubuhnya, terutama yang sensitif mendatangkan rangsangan. “Rini kamu kenapa?” eh malah tambah lebar senyumnya. Aku jadi curiga, tapi aku diam saja.“Mau ya?” bujuknya.“Emang ada acara apa sih En?” tanyaku penasaran. Apalagi gayanya kalau ngomong selalu terkesan genit dan manja, membuat bayangan-bayangan ngeres jadi setan dalam kepala. .sshhh…aahhhh…” aku makin gila. Suara knalpot racing yang
menderum membuat sebagian orang menoleh, termasuk beberapa pendengar
yang emang sengaja datang untuk merayakan ultah penyiar pujaannya. Mau
nggak ntar malem kamu dateng kerumah?”Hah? Rini balas
tersenyum, kemudian tanganku yang dipegang diarahkannya menuju ke balik
bajunya, langsung ke kancing BH-nya yang kebetulan ada didepan.
